Rabu, 07 Juli 2021

Jodohku Milik Orang Bab. 27 Gembok Cinta

“Eh jangan gandeng-gandeng udah kayak truk gandeng aja hehehe.” Kata Lisna yang masih terus menggoda Fatimah.

“Ya sudah kalau tidak mau, aku mau pergi sendiri saja.” Kata Fatimah sambil melepas gandengan nya dan pergi menjauh.

“Lah dia ngambek beneran, maaf deh aku kan cuma becanda.” Kata Lisna sambil mengejar Fatimah dan langsung merangkul bahu Fatimah.

🌹🌹🌹

Hari yang mereka janjikan telah tiba. Mereka pergi ke salah satu tempat wisata yang tak terlalu jauh dari ibu kota. Mereka bersenang-senang dan Lisna tetap dengan tingkah nyeleneh nya.

“Uh akhirnya sampai juga, kita mau ke mana dulu ni?” Tanya Lisna pada Fatimah.

“Ya ampun Lisna, yang ngajak ke sini kan kamu, tapi malah kamu balik nanya ke aku, ya aku mana tau lah mau ke mana. Yang sering ke sini kan kamu bukan aku.” Kata Fatimah yang merasa sedikit heran pada sahabatnya yang satu ini.

“Ya kali aja kamu mau ke mana gitu hehehe.” Kata Lisna sambil cengegesan.

“Ya aku nurut kamu aja lah.” Jawab Fatimah.

“Bener nih mau nurut?” Goda Lisna.

“Iya Lisna, asal jangan yang aneh-aneh aja.” Jawab Fatimah cepat.

“Oh ya kamu tahu gak sekarang kita berada dimana?” Tanya Lisna pada Fatimah.

“Tahu sih, kalo tidak salah ini nama nya pulau tidung ya?!” Jawab Fatimah sedikit ragu karna dia tidak pernah datang ke sini. Ini kali pertama dia datang ke pulau ini.

“Ya tepat banget sekarang kita lagi berada di pulau tidung, pulau ini banyak spot menarik loh, terus memang kekinian dan instagramable banget.” Kata Lisna penuh dengan semagat.

Ya, mereka sekarang lagi berada di pulau tidung kepulauan seribu yang terletak di wilayah kepulauan seribu selatan, yang dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 2,5 jam perjalanan dari pelabuhan kaliadem muara angke jakarta dan 1 jam perjalanan dari pelabuhan marina ancol, punya tempat-tempat wisata yang keren dan kekinian. Pastinya cocok banget buat anda yang hobi berswafoto.

“Lisna kamu sering ya datang ke sini? Sama siapa kalau datang ke sini?” Tanya Fatimah secara beruntun.

“Kamu ini nanya udah kayak mau nodong kata-kata aja.” Jawab Lisna dengan wajah kesal yang di buat-buat.

“Alah tidak usah pasang muka kayak gitu, tak akan mempan sama aku. Yang mempan kau gituin yang belum kenal sama kau Lisna.” Kata Fatimah yang tak terlalu menanggapi tingkah Lisna. “Udah cepat jawab pertanyaan ku tadi!” Sambung Fatimah sambil memerintah Lisna untuk bicara.

“Hehehe memang kau yang paling mengenal ku setelah orang tua ku.” Jawab Lisna sambil cengegesan. “Ya aku udah tiga kali ke sini sama teman laki-laki ku alias mantan pacar ku.” Kata Lisna memberi tahu Fatimah. “Puas kan dengan jawaban ku, udah jangan nanya lagi yuk kita cari spot yang paling menarik.” Kata Lisna sambil menarik tangan Fatimah.

Mereka pun berkeliling dan tak lupa mereka juga berswafoto. Secara tak sengaja Fatimah memandang seorang lelaki yang dia kenal sedang berdua dan laki-laki itu bersama seorang wanita yang kelihatan akrab.

Fatimah tidak menyahut saat Lisna memanggilnya, karna terlalu fokus memandang laki-laki dan perempuan tersebut.

“Eh lihat apa si Fatimah, kayak nya serius amat.” Kata Lisna sambil menepuk punggung Fatimah dengan lembut.

“Em itu.” Tunjuk Fatimah pada seorang laki-laki yang dari tadi di lihat nya. Lisna pun mengarahkan pandangan nya ke arah yang di tunjuk Fatimah.

“Emang siapa dia, kayak nya kamu kenal banget sama si laki-laki nya.” Tanya Lisna yang mulai jiwa kepo nya bangkit.

“Dia itu bang Ardhan, abang angkat ku. Anak dari orang tua angkat ku.” Jelas Fatimah ke pada Lisna.

“Udah, yuk kita samperin. Dari pada mati penasaran mending mati dengan tahu segala nya.” Ucap Lisna asal.

“Ih kamu ya, kok ngomong nya ngasal gitu sih ucapan itu adalah doa loh, jadi bicara lah yang baik, tapi kalau tidak bisa lebih naik kau diam.”
Kata Fatimah menasehati Lisna.

“Udah ah jangan banyak bicara, ayo kita samperin kayak nya Abang, mu itu tidak nyaman sama wanita itu.” Ajak Lisna dan lagi-lagi tangan Fatimah dia tarik dengan sesuka hati nya.

“Lisna tangan ku jangan di tarik-ulur kenapa!?”
Kata Fatimah yang membuat Lisna tak mengerti atas ucapan apa yang di maksud tarik ulur.

“Kayak hati aja neng di tarik ulur, seperti hati mu ya yang tak dapat kepastian oleh Abang ganteng itu.” Kata Lisna sambil melepas kan cekalan tangan nya pada Fatimah.

“Apa sih Lisna, ayo kita lanjut jalan.” Kata Fatimah yang tak ingin menanggapi ucapan Lisna.

“Ya udah ayok, tapi kalau ketemu Abang gimana ni?” Goda Lisna pada Fatimah. Sedangkan Fatimah hanya cuek.

Mereka berjalan-jalan menyusuri setiap spot yang ada di antara nya yang mereka kunjungi adalah, jembatan cinta, dermaga cinta, gembok cinta, mahligai cinta, taman cinta dan yang terakhir saung sunset.

“Kenapa nama nya cinta-cintaan semua sih, jiwa jomblo ku kan jadi meronta-ronta.” Ucap Lisna yang terkesan lebay.

“Ya mana ku tahu, datang aja baru kali ini. Kau yang sering datang aja tidak tahu apalagi aku.” Jawab Fatimah menanggapi ucapan Lisna.

Saat mereka sedang di gembok cinta, Fatimah bertemu Ardhan tapi sekarang Ardhan sudah sendirian.

“Assalamu'alaikum Fatimah.” Sapa Ardhan kepada Fatimah.

“Wa'alaikumussalam Bang, kok sendiri Bang, wanita yang bersama Abang tadi mana?” Kata Fatimah sambil celingak celinguk mencari seseorang.

“Cari siapa Fatimah?” Tanya Ardhan ke pada Fatimah.

“Abang ngpain ke sini?” Tanya Fatimah balik.

Bukan nya menjawab Fatimah malah balik bertanya.

“Ngurusi kerjaan tadi setelah selesai ada teman ngajakin ke sini jadi Abang ikut aja, sekalian penasaran juga sama pulau tidung ini. Siapa tau nanti Abang terinspirasi jadi ingin buat tempat wisata juga kan.” Jawab Ardhan.

“Fatimah, aku ke toilet bentar ya kebelet nih.” Kata Lisna yang sengaja memberikan waktu untuk mereka berdua.

“Iya, jangan lama-lama ya!” Kata Fatimah mengizinkan.

Lisna pun pergi menjauh dari mereka berdua sambil senyum-senyum tak jelas.

“Fatimah, kita kan sudah di sini gimana kalau kita ikut seru-seruan. Kita beli gembok yuk sekalian kalau kita beli gembok di sini akan membantu para warga juga. Ya bukan percaya sama istilah gembok cinta cuma abang ingin membuat kenangan saja di pulau ini kan mumpung udah di sini walau kita tidak pergi bersama.” Kata Ardhan panjang lebar, sebenarnya Ardhan bisa bicara panjang lebar begini hanya ke pada orang tua nya dan Fatimah kalau kepada orang lain dia lebih banyak diam.

“Udah kayak muda mudi aja Bang.” Jawab Fatimah sambil tersenyum.

“Eh Abang belum tua loh kamu juga kan masih muda. Ya walau pun status kita sudah bukan remaja lagi.” Jawab Ardhan sambil tersenyum ke arah Fatimah.

“Ya udah ayo kita beli gembok nya dulu.” Ajak Fatimah.

Ardhan hanya tersenyum dan mengikuti langkah Fatimah. Dia merasa begitu senang karna Fatimah ingin menuruti kemauan nya.

🌹🌹🌹

*Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31)

*Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَا جًا 
wa kholaqnaakum azwaajaa

"Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan,"
(QS. An-Naba' 78: Ayat 8)
Bab Berikutnya
Bab Sebelumnya

0 komentar: