Rabu, 30 Juni 2021

Jodohku Milik Orang Bab. 23 Jodoh di tangan Allah

“Akhirnya selesai juga pola untuk sketsa ini dan sudah bisa di serah kan ke ibu bos.” Kata Fatimah sambil membereskan pola yang telah di selesaikan nya.

Fatimah pun bergegas ke ruangan ibu bos,setelah sampai Fatimah langsung megetok pintu.

Tok... tok... tok...

“Masuk.” Terdengar suara dari dalam.”

Fatimah pun masuk ke dalam dan langsung menyerah kan hasil kerja nya.

“Ini Ibu bos pola yang Anda minta di selesaikan kemarin, jika ada yang kurang akan saya perbaiki lagi.”

Ibu bos pun memperhatikan hasil kerja Fatimah dan dia pun merasa puas.

“Seperti biasa Fatimah, saya selalu puas dengan hasil kerja mu.” Ucap nya sambil tersenyum. 

“Kalau begitu saya permisi bu bos.” Pamit Fatimah kepada ibu bos sambil tersenyum dan melangkah keluar. 

**Author kok manggil nya ibu bos, kenapa tidak ibu menejer aja atau ibu aja gitu?

**Kenapa seperti itu, ya karna itu permintaan ibu bos itu sendiri. Dia tidak ingin terlalu formal karna dia orang yang santai dalam masalah panggilan tapi tetap seriaus di waktu bekerja. Sya rasa itu cukup menjelaskan ya. *

Fatimah hanya bekerja partime ya. Senin sampai jum'at dia kuliah dan sabtu sampai minggu dia bekerja di butik salah satu desainer kenamaan ibu kota. Tapi berhubung hari ini ada orderan yang harus di selesaikan dengan cepat, jadi la seperti ini Fatimah harus pintar mengatur waktu antara kerja, kuliah dan keluarga nya.

🌹🌹🌹

Kembali ke rutinitas kuliah nya, Fatimah kembali di sibuk kan dengan kuliah nya yang sudah memasuki semester akhir dan di tambah denga kesibukan untuk menyusun skripsi nya.

“Assalamu'alaikum Fatimah.”

Kata seseorang yang berada di belakang  nya. Fatimah pun menoleh ke arah sumber suara.

“Wa'alaikumusalam kak Furqon.”

Furqon adalah mahasiswa S2 di universitas tempat Fatimah kulia. Dia diam-diam mengagumi sosok Fatimah, dan sayang nya Fatimah tidak perna menanggapi kelakuan Furqon pada nya. Yang sudah terang-terangan memperlihatkan kekaguman nya terhadap Fatimah.

“Kamu sudah selesai kuliah?” Tanya Furqon kepada Fatimah.

“Sudah, ada apa ya kak?”

“Boleh kita bicara sebentar?”

“Boleh, silahkan bicara kak!”

“Tidak di sini, maksud ku hanya berdua.”

“Tapi kak... ” Belum sempat Fatimah menyelesaikan ucapan nya tapi Lisna sudah menyela, ya saat ini Fatimah sedang bersama Lisna. Teman nya yang cerewet dan kepo tingkat dewa.

“Udah, gak apa-apa kok nanti ku tunggu di kantin kalian bicara aja dulu.” Lisna pun langsung pergi meninggalkan mereka berdua di depan ruang kelas.

“Mau bicara apa kak?” Tanya Fatimah kepada Furqon setelah mereka duduk di bangku yang ada di taman kampus.

“Aku langsung aja ya Fatimah, sebenarnya aku sudah lama mengagumimu. Mau kah kamu jadi istri ku?”

Fatimah kaget tapi tak kelak membuat nya senang.
Dan Fatimah hanya tersenyum menanggapi ucapan Furqon.

“Kenapa kamu hanya tersenyum Fatimah?” Kata Furqon yang menginginkan jawaban.

“Aku tersenyum karna ku merasa kakak terlalu terburu-buru mengungkapkan perasaan. Sedangkan kakak belum tahu pasti seperti apa aku, bagaimana kehidupan ku dan bagaimana keadaan ku yang sebenarnya.”

“Tapi aku tidak peduli dengan yang lain nya. Aku hanya peduli dengan mu.”

“Oleh karna itu aku menggangap kakak terlalu terburu-buru. Apa kakak bisa menerima seandainya aku sudah pernah menikah dan aku adalah seorang janda beranak satu. Apa kakak tidak malu mempunyai seorang istri yang status nya adalah janda beranak satu.”

“Tapi kamu kan bukan seorang janda, kenapa aku harus malu.”

“Itu lah yang kakak tidak tau, aku adalah seorang janda beranak satu. Apa kakak bisa menerima nya, ok mungkin kakak bisa terima, tapi bagaimana dengan orang tua kakak. Belum tentu mereka bisa menerima nya.”

“Tapi aku tidak peduli mereka mau terima atau tidak, asal kamu mau aku bisa urus semua nya.”

“Kak pernikahan itu bukan untuk main-main, pernikahan itu penyatuan antara dua orang yang berbeda dan penyatuan antara dua keluarga yang berbeda pula. Boleh saja kakak tidak peduli dengan orang lain tapi kakak tidak boleh melawan kehendak orang tua kakak.”

“Tapi... ” Belum sempat Furqon menyelesaikan ucapan nya sudah terlebih dahulu di potong oleh Fatimah.

“Bagaimana aku bisa menikah sama kakak, sedang kan dengan orang tua saja kakak tidak peduli apa lagi dengan anak ku nanti. Maaf kak tapi aku tidak bisa menerima pinangan kakak. Aku bukan lah orang yang baik untuk kakak. Ku harap kakak bisa menemukan seseorang yang bisa membahagiakan kakak dan orang tua kakak.”

Setelah mengucapkan kalimat tersebut Fatimah berdiri dari duduk nya dan langsung pergi meninggal kan Furqon sendiri di taman.

“Mungkin ku bukan yang terbaik untuk mu Fatimah dan kau juga bukan yang terbaik untuk ku. Tapi ku berharap kau bisa mendapatkan laki-laki terbaik yang bisa menerima kekurangan dan kelebihan mu.” Kata Furqon sambil terus memandang punggung Fatimah yang terus menjauh.

🌹🌹🌹

Fatimah pergi ke kantin menyusul Lisna yang sudah terlebih dahulu berada di sana.

“Gimana, sudah bicara nya?” Kata Lisna yang melihat Fatimah sudah duduk di depan nya.

“Sudah.” Jawab Fatimah singkat.

“Bicarain apa sih, kayak nya serius amat?” Tanya Lisna, karna jiwa keponya sudah meronta-ronta, yang sudah minta di beri makan dengan informasi segar dari Fatimah.

“Kak Furqon minta aku jadi istri nya.” Jawab Fatimah santai.

“Apa!!!” Kata Lisna kaget.

“Astaghfirullah Lisna kuping ku budek lama-lama kalo dekat kamu terus.”

“Ya habis nya aku kan kaget, tapi memang bener ya dia ngajak kamu nikah?”

“Ya tapi tidak usah jerit-jerit juga kali.”

“Ya maaf kan tidak sengaja, tapi beneran yang kamu bilang tadi?” Tanya Lisna lagi.

“Iya bener, tapi aku menolak nya karna aku bukan orang yang tepat untuk nya.”

“Tapi, dia itu orang yang baik loh.”

“Aku tau, tapi dia bukan orang yang di kirim kan Allah untuk ku. Aku yakin atas hal itu, kalau pun kami berjodoh yakin lah Allah pasti akan mempersatukan kami dengan cara apa pun, tapi kalau kami tidak berjodoh maka Allah juga akan menjauh kan kami dengan cara yang di kehendaki-Nya.”

الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ

Artinya:

“Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang saling mengenal sebelumnya akan menyatu dan yang saling mengingkari akan berselisih.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan hal ini juga dikuatkan dengan salah satu ayat dalam Alquran, yakni surat An Nur ayat 26.

اَلْخـَبِيـْثــاَتُ لِلْخَبِيْثـِيْنَ وَ اْلخَبِيْثُــوْنَ لِلْخَبِيْثاَتِ وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.

Artinya:

“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik”. (QS. An Nur:26)

*Do'a untuk di permudahkan dapat jodoh*

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ 
robbi laa tazarnii fardaw wa angta khoirul-waarisiin

"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik."
(QS. Al-Anbiya 21: Ayat 89)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا
wallaziina yaquuluuna robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyyaatinaa qurrota a'yuniw waj'alnaa lil-muttaqiina imaamaa

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”
(QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)

🌹🌹🌹

Terimakasih 🙏💕
Bab Berikutnya
Bab Sebelumnya

0 komentar: