Sabtu, 26 Juni 2021

Jodohku Milik Orang Bab.21 Pengenalan Tokoh

*Fatimah adalah seorang janda cantik dan wanita shalehah yang mempunyai prinsip tak ingin di madu dalam rumah tangga. Dia tidak menentang poligami, tapi dia tak ingin di poligami. 

*Rafardhan Atahalla lelaki yang mengagumi Fatima, seorang pengusaha sukses dan taat dalam agama nya. Juga seorang duda yang di tinggal istri nya tuk slamanya sesaat setelah ijab qobul dilakukan. 

*Fatimah dan Fatma dua sahabat yang seiya dan sekata, mereka sudah bersahabat sejak berada di pondok pesantren. 

*Fatma adalah istri yang shalehah sekaligus sahabat Fatimah yang selalu ceria dan selalu mengerti keadaan orang terdekat nya. Dia akan cuek kepada orang yang baru ia kenal, tapi kalau sudah kenal dan paham dia akan menjelma menjadi orang yang sangat penyayang dan teman yang baik. 

*Abizar adalah lelaki yang insya Allah sukses dunia wal akhirat, selalu menghormati wanita terutama ibu dan istrinya. Selalu berusaha menjadi lelaki yang selalu ada untuk wanita nya. 

*Fahril adalah lelaki yang shaleh dan pengertian. Sangat menyayangi keluarga, mencintai Fatimah tapi berusaha mengikhlaskan karna sudah ada wanita lain yang harus dia jaga perasaannya. 

*Alif Zidan Ali, pria kecil yang mengemaskan, penurut, pintar dan sangat menyayangi kedua orang tua nya dan ibu sambung nya. 

***


Kini Fatimah mulai menjalani rutinitasnya yang baru. Kembali menjadi mahasiswi dan mulai berkutat dengan kesibukan seorang mahasiswi.

Saat Fatima berada di depan kampus tiba-tiba ada yang memanggilnya.

“Fatimah!! Kamu Fatimah kan?!”

“Iya saya Fatimah, maaf kamu siapa ya?”

“Masak lupa sama aku, ini aku Lisna?! ”

“Lisna mana ya, aku lupa?”

Memang benar Fatimah tidak mengingat ataupun mengenali Lisna karna penampila Lisna yang dia kenal tidak seperti Lisna yang ada di hadapan nya sekarang. Lisna yang ada di hadapan nya sekarang berpakaian yang terlalu seksi tidak seperti Lisna yang Fatimah kenal dulu.

“Ya ampun Fatimah, aku Lisna yang sering kamu panggil bibi Kunti waktu masih di pesantren dulu!!” Jelas Lisna yang sedikit kesal pada Fatimah yang tidak mengenali nya lagi padahal dulu mereka cukup akrab. 

Sesaat Fatimah terperangah sebelum dia kembali menguasai dirinya dari keterkejutan nya. 

“Astagfirullah!!  kamu Lisna si bibi Kunti, tapi kemana jilbab mu kenapa penampilan mu sekarang seperti ini, tidak malu ya aurat di umbar kayak gini.” Fatimah kaget sekaligus merasa tak percaya dengan apa yang di lihat nya sekarang

“Iya aku Lisna yang itu, udah ah nanyanya nanti aku ceritain, sekarang kamu mau kemana?”

Fatimah hanya menarik nafas panjang dan menghembuskan nya secara perlahan menanggapi teman nya yang satu ini, memang dari dulu teman nya yang satu ini sering melakukan hal yang menurut nya benar tanpa memikirkan apa akibat yang akan di terima nya. Oleh karna itu juga Fatimah memanggil nya bibi kunti karna sering duduk di atas pohon sewaktu dulu.

“Aku mau ngampus di sini, mau melanjutkan kuliah ku yang sempat tertunda dulu.”

“Kenapa baru sekarang? Kenapa tidak langsung saja di teruskan waktu dulu? ” Jiwa kepo Lisna meronta, karna rasa ingin tau dan rasa penasaran nya yang besar.

Fatimah tersenyum, ternyata teman nya ini masih tidak berubah jiwa kepo nya masih terus merajalela.

“Waktu itu aku harus mengurus suami dan anak ku... ” Belum selesai Fatimah menjelaskan, tapi sudah di potong oleh Lisna.

“Memangnya suami dan anak mu kemana sekarang sehingga kau bisa melanjutkan kuliah mu lagi?!” Tanya Lisna yang masih terus merasa penasaran sehingga membuat nya tak sabar ingin segera mengetahui sebab Fatimah memilih tuk kuliah lagi.

“Mangkanya dengarkan dulu baru bertanya, ini orang belum selesai menjelaskan sudah main potong aja.” Jawab Fatimah yang memasang wajah cemberut, dia sengaja berpura-pura merajuk  tuk menjahili teman kepo nya yang sudah di tingkat dewa ini.

“Ya jangan ngambek dong, nanti aku mati penasaran dengan cerita mu, kalau aku mati penasaran nanti kamu orang pertama yang aku hantui hehehe.” Jawab Lisna asal sambil cengegesan.

“Ya Allah jiwa kopo dan jail mu masih terus membara ya, tidak perna surut dan mengalir terus kayak sungai Nil.”

*Sedikit informasi tentang sungai Nil*
~Sungai Nil (bahasa Arab: النيل, translit. an-nīl‎ atau bahasa Mesir/Koptok iteru ), di Afrika, adalah satu dari dua sungai terpanjang di Bumi. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.650 km atau 4.132 mil dan membelah tak kurang dari sembilan negara yaitu: Ethiopia, Zaire, Kenya, Uganda, Tanzania, Rwanda, Burundi, Sudan, Sudan Selatan dan tentu saja Mesir. Karena sungai Nil mempunyai sama artinya dalam sejarah bangsa Mesir (terutama Mesir kuno) maka sungai Nil identik dengan Mesir.

*Sungai Nil di Mesir*

Sungai Nil mempunyai peranan sangat penting dalam peradaban, kehidupan dan sejarah bangsa Mesir sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu sumbangan dari sungai Nil adalah kemampuannya dalam menghasilkan tanah subur sebagai hasil sedimentasi di sepanjang daerah aliran sungai nya. Tanah yang subur ini memungkinkan penduduk Mesir mengembangkan pertanian dan peradaban sejak ribuan tahun yang lalu.~ Sumber Wikipedia.**

“Ya kali, aku di samain sama sungai.”

“Mangkanya dengerin dulu kalo aku udah selesai cerita baru bertanya, kalau kamu motong kayak tadi aku tidak ingin cerita lagi.”

“Siap ibu bos, ayo cepat cerita udah tidak sabar nih.”

Lalu Fatimah menceritakan semua kejadian secara garis besar nya saja, tanpa menceritakan penyebab perceraiannya dan kecelakaan yang menimpa nya.

“Oh jadi kamu nikah sama Fahril yang sok akrab pada semua orang itu ya, dan sekarang kamu udah cerai sama dia?!” Lisana manggut-manggut mendengar cerita Fatimah. “Terus sekarang anak kamu juga sama dia dan istri baru nya, memangnya kamu percaya kalau anak kamu di urus oleh istri dari mantan suami mu?”

“Iya aku percaya sama dia, karna dia telah mengurus anak ku selama aku koma dengan sangat baik, bahkan anak ku tidak terlalu sedih berkat kehadiran nya di samping anak ku.”

“What!!!  Kamu perna mengalami koma memangnya kamu perna mengalami kecelakaan” Pekik Lisna karna terkejut dengan penuturan Fatimah.

“Aduh salah ngomong deh, balik lagi kan jiwa kepo nya” Fatimah membatin sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal, karna sudah kelepasan bicara.

“Kenapa diam, ayo jawab pertanyaan ku, kamu tau kan aku orang nya kayak gimana kalau belum dapat jawaban!!”

Fatimah tahu betul bagaimana sifat teman nya itu, yang akan terus mengikutinya kalau belum dapat jawaban yang memuaska dari nya.

“Iya aku perna mengalami koma pasca kecelakaan yang aku alami, karna mengalami benturan di kepala ku yang sangat keras, aku koma selama tiga bulan dan selama itu pula anak ku di urus oleh Humaira. Aku tau perlakuan nya yang baik terhadap anak ku, karna aku mengenal bagaimana kepribadian nya dari pertemuan kami yang pertama kali dan kesan yang ku dapat saat bertemu secara langsung dengan nya.”

“Jadi kau telah mengenal nya sebelum dia menikah dengan suami mu?”

“Tidak, aku mengenal nya setelah kami bercerai, saat aku menitipkan Anak ku itu adalah pertemuan kami yang ke dua.”

“Oh ku kira, kalian sudah saling kenal sebelum nya, kalo seperti itu dia menikung, tapi kalian kenal setelah perceraian mu berarti dia bukan penikung.”

“Dia memang bukan penikung, tapi jodoh mas Fahril yang tertunda.” Pikir Fatimah dalam hati.

“Oh ya kamu sudah mendaftarkan diri di kampus ini kan? ”

“Iya” Jawab Fatimah sambil mengangguk.

“Berarti kita satu kampus dong dan kita bakal sama-sama ya kan?! ”

“Iya, asal jangan bawah pengaruh buruk aja buat aku.”

🌹🌹🌹

Gimana ya kelanjutan nya? 

Fatimah kan sudah kuliah lagi, apa mungkin dia akan menemukan tambatan hati yang lain atau malah akan setia menunggu Ardhan? 

Yuk pantengin terus cerita nya di novel “Jodohku Milik Orang”

Bab Berikutnya
Bab Sebelumnya

0 komentar: